Jumat, 15 Maret 2013
Jumat, 08 Maret 2013
POLISAKARIDA
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada monosakarida dan oligosakarida. Polisakarida terdiri dari banyak molekul monosakarida. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya ialah amilum, selulosa, dan glikogen.
a) Amilum
Polisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum atau pati terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Batang pohon sagu mengandung pati yang setelah dikeluarkan dapat dijadikan bahan makanan. Umbi yang terdapat pada ubi jalar atau akar pada ketela pohon atau singkong mengandung pati yang cukup banyak, sebab ketela pohon tersebut selain dapat digunakan sebagai makanan sumber karbohidrat. Amilum terdiri atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa dan sisanya amilopektin. Amilosa terdiri dari 250-300 unit D-glukosa yang terikat dengan ikatan α 1,4-glikosidik, jadi molekulnya merupakan rantai terbuka. Amilopektin juga terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4-glikosidik dan sebagian lagi 1,6-glikosidik. Adanya ikatan 1,6-glikosidik menyebabkan terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai panjang dan bercabang.
Molekul amilopektin lebih besar dari molekul amilosa karena terdiri atas lebih dari 1.000 unit glukosa. Butir-butir pati tidak larut dalam air dingin tetapi apabila tersuspensi dalam air yang dipanaskan akan terjadi suatu larutan koloid yang kental. Larutan koloid ini apabila diberikan larutan iodium akan berwarna biru. Warna biru ini disebabkan oleh molekul amilosa yang membentuk senyawa. Amilopektin dengan iodium akan memberikan warna ungu atau merah lembayung.
Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase. Dalam ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat dalam makanan. Oleh enzim amilase, amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk β maltosa.
b) Selulosa
Selulosa terdapat dalam tumbuhan sebagai bahan pembentuk dinding sel. Dalam tubuh selulosa tidak dapat dicernakan karena tidak mempunyai enzim untuk menguraikan selulosa. Dengan asam encer tidak terhidrolisis, tetapi oleh asam dengan konsentrasi tinggi dapat dihidrolisis menjadi selobiosa dan D-glukosa. Selobiosa adalah suatu disakarida yang terdiri atas dua molekul glukosa yang berikatan glikosidik antara atom C-1 dengan atom C-4.
Meskipun selulosa tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan langsung oleh tubuh, namun selulosa yang terdapat sebagai serat-serat tumbuhan, sayuran atau buah-buahan, berguna untuk memperlancar pencernaan makanan. Adanya serat-serat dalam saluran pencernaan, gerak peristaltik ditingkatkan dan dengan demikian memperlancar proses pencernaan dan dapat mencegah konstipasi.
c) Glikogen
Seperti halnya amilum glikogen juga menghasilkan D-glukosa pada proses hidrolisis. Dalam tubuh glikogen terdapat dalam hati dan otot. Hati berfungsi sebagai tempat pembentukan glikogen dari glukosa. Apabila kadar glukosa dalam darah bertambah, sebagian diubah menjadi glikogen sehingga kadar glukosa dalam darah normal kembali. Sebaliknya apabila kadar glukosa darah menurun, glikogen dalam hati diuraikan menjadi glukosa kembali, sehingga kadar glukosa darah normal kembali. Glikogen yang ada dalam otot digunakan sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Glikogen yang terlarut dalam air dapat diendapkan dengan jalan menambahkan etanol. Endapan yang terbentuk apabila dikeringkan berbentuk serbuk putih. Glikogen dapat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan dan mempunyai rotasi spesifik, dengan iodium glikogen menghasilkan warna merah. Struktur glikogen mirip dengan struktur amilopektin yaitu merupakan rantai glukosa yang mempunyai cabang.
sumber : http://veronikafoju.wordpress.com
SELULOSA
SELULOSA
Selulosa merupakan komponen yang mendominasi karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan hampir mencapai 50%, karena selulosa merupakan unsur struktural dan komponen utama bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan β-1,4 poli glukosa, dengan berat molekul sangat besar. Unit ulangan dari polimer selulosa terikat melalui ikatan glikosida yang mengakibatkan struktur selulosa linier. Keteraturan struktur tersebut juga menimbulkan ikatan hidrogen secara intra dan intermolekul
Beberapa molekul selulosa akan membentuk mikrofibril dengan diameter 2-20 nm dan panjang 100-40000 nm yang sebagian berupa daerah teratur (kristalin) dan diselingi daerah amorf yang kurang teratur. Beberapa mikrofibril membentuk fibril yang akhirnya menjadi serat selulosa. Selulosa memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tidak larut dalam kebanyakan pelarut. Hal ini berkaitan dengan struktur serat dan kuatnya ikatan hidrogen.
2. BIOKIMIA SELULOSA
Fungsi dasar selulosa adalah untuk menjaga struktur dan kekakuan bagi tanaman. Selulosa bertindak sebagai kerangka untuk memungkinkan tanaman untuk menahan kekuatan mereka dalam berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda. Itulah sebabnya dinding sel tanaman kaku dan tidak dapat berubah-berubah bentuk..
Selulose ditemukan dalam tanaman yang dikenal sebagai microfibril dengan diameter 2-20 nm dam panjang 100-40000 nm). Selulosa adalah unsur struktural dan komponen utama dinding sel dari pohon dan tanaman tinggi lainnya. Senyawa ini juga dijumpai dalam tumbuhan rendah seperti paku, lumut, ganggang, dan jamur. Selulosa ditemukan di diinding sel, karena merupakan komponen utama dinding sel tanaman.
Berdasarkan derajat polimerisasi (DP) dan kelarutan dalam senyawa natrium hidroksida (NaOH) 17,5%, selulosa dibedakan atas tiga jenis:
- Selulosa alpha adalah selulosa berantai panjang, tidak larut dalam larutan NaOH 17,5 % atau larutan basa kuat dengan DP 600-1500. Selulosa alpha dipakai sebagai penduga dan atau penentu tingkat kemurnian selulosa.
- Selulosa betha adalah selulosa berantai pendek, larut dalam larutan NaOH 17,5% dan basa kuat dengan DP 15-90, dapat mengendap bila dinetralkan.
- Selulosa gamma adalah sama dengan selulusa betha, tetapi DP-nya kurang dari 15. selain itu ada yang disebut hemiselulosa dan holoselulosa.Hemiselulosa adalah polisakarida yang bukan selulosa, jika dihidrolisis akan menghasilkan D-manova, D-galaktosa, D-xylosa, L-arabinosa, dan asam urat. Sedangkan, Holoselulosa adalah bagian dari serat yang bebas dan sari lignin, terdiri dari campuran semua selulosa dan hemiselulosa
Secara kimia, selulosa merupakan senyawa polisakarida dengan bobot molekulnya tinggi, strukturnya teratur yang merupakan polimer yang linear terdiri dari unit ulangan β-D-Glukopiranosa. Karakteristik selulosa antara lain muncul karena adanya struktur kristalin dan amorf serta pembentukan mikro fibril dan fibril yang pada akhirnya menjadi serat selulosa. Sifat selulosa sebagai polimer tercermin dari bobot molekul rata-rata, polidispersitas dan konfigurasi rantainya
Untuk struktur kimia selulosa terdiri dari unsur C, O, H yang membentuk rumus molekul (C6H10O5)n ,dengan ikatan molekulnya ikatan hidrogen yang sangat erat.
Gugus fungsional dari rantai selulosa adalah gugus hidroksil. Gugus – OH ini dapat berinteraksi satu sama lain dengan gugus –O, -N, dan –S, membentuk ikatan hidrogen. Ikatan –H juga terjadi antara gugus –OH selulosa dengan air. Gugus-OH selulosa menyebabkan permukaan selulosa menjadi hidrofilik. Rantai selulosa memiliki gugus-H di kedua ujungnya. Ujung –C1 memiliki sifat pereduksi. Struktur rantai selulosa distabilkan oleh ikatan hidrogen yang kuat disepanjang rantai. Di dalam selulosa alami dari tanaman, rantai selulosa diikat bersama-sama membentuk mikrofibril yang sangat terkristal (highly crystalline) dimana setiap rantai selulosa diikat bersama-sama dengan ikatan hydrogen
Di dalam jaringan pembuluh tanaman selulosa disintesis oleh membran plasma dengan kompleks terminal roset (RTCs). RTCs adalah struktur protein heksamerik, kira-kira 25 nm diameter, yang mengandung enzim sintesa selulosa yang mensintesis rantai selulosa individu. Setiap RTC mengapung di membran plasma sel dan “berputar” sebuah mikrofibril ke dalam dinding sel.RTCs mengandung setidaknya tiga sintesis selulosa yang berbeda, dikodekan oleh gen Cesa, dalam stoikiometri yang tidak diketahui. Salinan set gen Cesa terlibat dalam biosintesis sel primer dan sekunder dinding. Selulosa membutuhkan inisiasi sintesis rantai dan perpanjangan dan dua proses terpisah. Cesa inisiat glukosiltransferase memulai polimerisasi selulosa dengan menggunakan primer steroid, sitosterol-beta-glukosida, dan UDP-glukosa. Sintesa selulosa menggunakan prekursor UDP-D-glukosa untuk memanjangkan pertumbuhan rantai selulosa . Selulase mungkin berfungsi untuk membelah primer dari rantai matang.
Dalam pembentukannya, tanaman membuat selulosa dari glukosa, yang merupakan bentuk yang paling sederhana dan paling umum karbohidrat yang ditemukan dalam tanaman. Glukosa terbentuk melalui proses fotosintesis dan digunakan untuk energi atau dapat disimpan sebagai pati yang akan digunakan kemudian. Selulosa dibuat dengan menghubungkan unit sederhana banyak glukosa bersama-sama untuk menciptakan efek simpang siur rantai panjang, membentuk molekul panjang yang digunakan untuk membangun dinding sel tanaman.
Walaupun selulosa sifatnya keras dan kaku, namun selulosa dapat dirombak menjadi zat yang lebih sederhana melalui proses cellulolysis. Cellulolysis adalah proses memecah selulosa menjadi polisakarida yang lebih kecil yang disebut dengan cellodextrins atau sepenuhnya menjadi unit-unit glukosa, hal ini merupakan reaksi hidrolisis. Karena molekul selulosa terikat kuat antar satu molekul dengan molekul lainya ,cellulolysis relatif sulit bila dibandingkan dengan pemecahan polisakarida lainnya. Proses cellulolisis terjadi pada sistem pencernaan sebagian hewan memamah biak ruminansia untuk mencerna makanan mereka yang mengandung selulosa. Proses cellulolisis dibantu oleh enzim selulase
Enzim yang digunakan untuk membelah hubungan glikosidik di glikosida hidrolisis selulosa termasuk endo-acting selulase dan glucosidases exo-akting. Enzim tersebut biasanya dikeluarkan sebagai bagian dari kompleks multienzim yang mungkin termasuk dockerins dan selulosa modul mengikat. Untuk proses selulolilsis akan dijelaskan pada gambar di bawah ini:
Ketiga jenis reaksi yang dikatalisis oleh enzim selulase: 1. Kerusakan dari interaksi non-kovalen hadir dalam struktur kristal selulosa (endo-selulase) 2. Hidrolisis serat selulosa individu untuk memecah menjadi gula yang lebih kecil (ekso-selulase). 3. Hidrolisis disakarida dan tetrasakarida menjadi glukosa (beta-glukosidase)
TUGAS 2 ( UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT )
TUGAS 2 ( UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT )
TUGAS II
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT
1. Uji Molisch
Warna yang terjadi disebabkan oleh kondensasi furfural atau derivatnya dengan alfa-naftol menghasilkan senyawa kompleks berwarna merah-ungu.
Thymol dapat dipakai sebagai pengganti alfa-naftol. Ia juga lebih stabil daripada alfa-naftol dan pada penyimpanan yang lama tidak berubah warna.
2. Uji Benedict
Uji Benedict dan uji Barfoed keduanya berdasarkan resuksi Cu2+ menjadi Cu+. Pada proses reduksi kupri dalam suasana alkalis biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat pada larutan Benedict atau tartrat pada larutan Fehling, hal ini dilakukan untuk mencegah pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium karbonat pada Benedict, sedangkan pada Fehling untuk mencegah pengendapan Cu(OH)2 atau CuO dalam larutan natirum hidroksida. Produk oksidasi karbohidrat dalam larutan alkalis sangat kompleks dan banyak jumlahnya, belum semuanya dapat diidentifikasi yaitu berwarna hijau, merah, oranye, dan pembentukan endapan merah bata. Tidak seperti maltosa dan laktosa, sukrosa tidak dapat mereduksi Benedict, karena ia tidak memiliki gugus aldehida atau gugus keto bebas.3. Uji Barfoed
Dengan menggunakan reagen Barfoed yang mengandung koper asetat di dalam asam asetat, maka kita dapat membedakan monosakarida dan disakarida dengan jalan mengontrol kondisi-kondisi seperti pH dan waktu pemanasan.4. Uji Seliwanoff
Reaksi spesifik lainnya untuk uji karbohidrat tertentu adalah uji Seliwanoff dan uji Foulger. Reaksi Seliwanoff disebabkan perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asam levulinat dan hidroksimetilfurfural. Selanjutnya kondensasi hidroksimetilfurfural dengan resorsinol menghasilkan senyawa kompleks berikut yang berwrna merah:Sukrosa yang mudah dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa, memberi reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Pada pendidihan lebih lanjut, aldosa-aldosa memberikan warna merah dengan reagen Seliwanoff, karena aldosa-aldosa tersebut diubah oleh HCl menjadi ketosa.
5. Uji Fenilhidrazin
Karbohidrat (kecuali manosa) yang memiliki gugus fungsional aldehid atau keton, membentuk osazon dengan fenilhidrazin. Glukosa dan fruktosa memberikan osazon yang sama karena monosakarida-monosakarida tersebut tidak mempunyai letak susunan gugus -H dan -OH yang sama pada atom akrbon 3, 4, 5, dan 6. Manosa tidak membentui osazon di dalam larutan air, tetapi mebentuk fenilhidrazin yang tidak larut.6. Uji Iodin
Uji iodin dapat digunakan untuk membedakan amilum dan glikogen. Iodin dapat bereaksi dengan amilum membentuk kompleks berwarna biru atau ungu.
TUGAS 1
SOAL
1. 1. Suatu zat makanan di tetesi dengan larutan iodin menimbulkan warna biru.senyawa apakahyang terkandung dalam zat makanan tersebut?
2. 2 . Bagai mana cara membedakan amilum dengan glikogen di laboratorium?
3. 3. Mengapa selulosa tidak dapat di cerna dalam tubuh?
4. 4. Apakah perbedaan dan persamaan dari AMILUM, GLIKOGEN,dan SELULOSA???
5. 5. Sebutkan sumber bahan yang mengandung:
· Amilum
· Glikogen
· Selulosa
6. 6 . Jelaskan perbedaan amilosa dan amilopeptin?
7. 7 . Apakah hasil hidrolisis sempurna dari amilum glikogen dan selulosa?
8. 8. Polisakarida (amilum,glikogen, dan selulosa ) merupakan polimer. Tergolong polimer apakah ketiga polisakarida tersebut bila di tinjau dari :
· Asalnya
· Reaksi polimerisasinya
· Jenis monomernya
9. 9. Apakah kegunaan polisakarida berikut ini :
· Amilum
· Selulosa
Jawab
1. 1. Amilum (pati)
2. 2. Yaitu dengan cara menetesi iodium, apabila memberi warna biru berartia amilum tetapi bila memberi warna merah berarti glikogen
3. 3. Karena di dalam tubuh tidak terdapat ENZIM untuk memecah selulosa
4. 4. Persamaan : ketiganya polisakarida golongan D-glukosa ,rumus molekul sama dan rantai polimer
Perbedaan :
· a. Amilum (Pati)
Amilum (pati) merupakan sumber karbohidrat yang paling penting yang terbentuk dari proses fotosintesis tumbuhan. Sifat-sifat amilum (pati) adalah sebagai berikut.
1. Pati tidak larut dalam air dan memberi warna biru dengan larutan iodium.
2. Pati terdiri atas dua bagian, bagian yang lurus disebut amilosa dan bagian yang bercabang disebut amilopektin.
3. Tidak dapat mereduksi pereaksi fehling.
4. Hidrolisis pati dengan asam encer menghasilkan glukosa. Pada hidrolisis pati terjadi zat antara yaitu dekstrin. Dekstrin masih merupakan polisakarida dan digunakan untuk perekat. Dekstrin dengan iodium memberikan warna merah.
· b. Glikogen
Glikogen adalah polisakarida yang disimpan dalam tubuh hewan (dalam hati) sebagai cadangan karbohidrat.
Sifat-sifat glikogen adalah sebagai berikut.
1. Glikogen disebut juga pati hewan yang tidak larut dalam air dengan iodium memberi warna merah. 2. Pada hidrolisis dengan enzim amilosa (dari pankreas) terurai menjadi maltosa dan kemudian menjadi glukosa.
3. Tidak dapat mereduksi pereaksi fehling.
· c. Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida penyusun dinding sel tumbuhtumbuhan. Kapas sebagian besar terdiri atas selulosa.
Sifat-sifat selulosa:
1. Selulosa tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pereaksi Scheitzer, yaitu larutan tetramino tembaga (II) hidroksida.
2. Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia tetapi dapat dicerna oleh sapi dan hewan lain dengan bantuan bakteri. Dengan asam encer dapat terhidrolisis menjadi glukosa.
3. Dengan HNO3 pekat dan H2SO4 pekat terjadi selulosa nitrat yang digunakan untuk pembuatan film dan cat semprot. Kegunaan selulosa yang penting adalah untuk rayon dan kertas. Polisakarida yang lain adalahinulin pada pati dahlia dan kitin pada invertebrata.
5. 5 . - Amilum atau pati terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian
- Glikogen terdapat pada otot hewan dan manusia
- selulosa terdapat pada tumbuhan
6. 6 Amilosa merupakan polisakarida berantai lurus bagian dari butir-butir pati yang terdiri atas molekul-molekul glukosa -1,4-glikosidik . Amilosa merupakan bagian dari pati yang larut dalam air, yang mempunyai berat molekul antara 50.000-200.000, dan bila ditambah dengan iodium akan memberikan warna biru. sedangkan
Amilopektin merupakan polisakarida bercabang bagian dari pati, terdiri atas molekul-molekul glukosa yang terikat satu sama lain melalui ikatan 1,4-glikosidik dengan percabangan melalui ikatan 1,6-glikosidik pada setiap 20-25 unit molekul glukosa. Amilopektin merupakan bagian dari pati yang tidak larut dalam air dan mempunyai berat molekul antara 70.000 sampai satu juta. Amilopektin dengan iodium memberikan warna ungu hingga merah .
7. 7. – hidrolisis amilum menghasilkan Glukosa
– hidrolisis glikogen menghasilkan Maltosa kemudian menjadi glukosa
– hidrolisis selulosa menghasilkan glukosa
8. 8. – asalnya : terdapat/termasuk polimer atom
– reaksi : polimerisasi
– jenis monomernya : homopolisakarida (satu jenis monomer)
9. 9. Fungsi amilum
Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.
Fungsi selulosa
Fungsi dasar selulosa adalah untuk menjaga struktur dan kekakuan bagi tanaman. Selulosa bertindak sebagai kerangka untuk memungkinkan tanaman untuk menahan kekuatan mereka dalam berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda. Itulah sebabnya dinding sel tanaman kaku dan tidak dapat berubah-berubah bentuk..
Kamis, 07 Maret 2013
karbohidrat
Pengertian dan Fungsi Karbohidrat
Kategori Fungsi Karbohidrat
- Monosakarida
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang paling sederhana menurut susunan unsurnya karena hanya terdiri dari beberapa atom C. Monosakarida meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
- Disakarida
Disakarida adalah jenis karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida dan berikatan melalui gugus –OH dengan cara melepaskan molokul air. Disakarida meliputi sukrosa, maltosa, dan laktosa.
- Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida.Polisakarida meliputi amilum, selulosa, dan glikogen.Peran atau Fungsi Karbohidrat :
1. Fungsi Karbohidrat Sebagai Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh.Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi seluruh penduduk dunia karena relatif terjangkau dan mudah didapatkan.Setiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori.Keberadaan karbohidrat di dalam tubuh, sebagian ada pada sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian terdapat pada hati dan jaringan otot sebagai glikogen, dan sebagian lagi sisanya diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.Kegemukan adalah salah satu akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat.2. Fungsi Karbohidrat Sebagai Pemberi Rasa Manis Pada Makanan
Fungsi karbohidrat berikutnya adalah memberi rasa manis pada makanan, khususnya monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama, dan Fruktosa adalah jenisgula yang paling manis.3. Fungsi Karbohidrat Sebagai Penghemat Protein
Bila kebutuhan karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan sebagai cadangan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Hal ini berlaku sebaliknya, jika kebutuhan karbohidrat tercukupi, maka protein hanya akan menjalankan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.4. Fungsi Karbohidrat Sebagai Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.5. Fungsi Karbohidrat Untuk Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat dapat membantu proses pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus, hal ini dapat didapat dari selulosa dalam serat makanan yang berfungsi mengatur peristaltik usus. Serat pada makanan dapat membantu mencegah kegemukan, kanker usus besar, diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kolesterol tinggi. Laktosa yang terdapat pada susu dapat membantu penyerapan kalsium. Keberadaannya yang tinggal lebih lama dalam saluran cerna memberikan keuntungan karena menyebabkan pertumbuhan bakteri baik.
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
TRANSLATE
Blogger news
Pages - Menu
Popular Posts
-
KADAR ABU A. PENDAHULUAN Kandungan mineral dalam pangan dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu unsur makro, unsur mikro da...
-
Perkiraan Kondisi Dunia Pada Tahun 2030 Maaf kawan, mobil terbang tampaknya tidak muncul dalam “Global Trends 2030: Alternative Wor...
-
Makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D Untuk mempertahankan kepadatan tulang dan gigi anda harus banyak mengkonsumsi Makanan y...
-
Zat Radioaktif ZAT RADIOAKTIF Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil. Pada tahun 1903, Erne...
-
KIMIA NUKLIR ATAU KIMIA INTI Inti dari beberapa atom adalah radio aktif, artinya unsur tersebut tidak stabil dan akan mengalami peluru...
-
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Pengertian Kromatografi Lapis Tipis Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah salah satu metod...
-
Hubungan Al-Qur'an dengan Ilmu pengetahuan (KIMIA) Banyak ilmuwan-ilmuwan muslim yang telah menunjukkan fakta-fakta ilmiah ya...
-
Makalah sifat fisika dan kimia golongan III dan IV A BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Unsur-unsur dari golonga...
-
Lebih kecil dari atom Setelah para ilmuwan meneliti secara mendalam ke dalam a...
-
cara membuat pertamax/ pertamax + sendiri. salam jumpa sobat mwb...kali ini ada satu artikel yg menurut aku patut di sebarkan lagi.....
Labels
- karbohidrat (1)
Labels
- karbohidrat (1)
Blogger templates
SMAK Makassar
Kemen. Perindustrian
Labels
- karbohidrat (1)
Categories
- karbohidrat (1)