Sabtu, 06 Juli 2013

Perbedaan HPLC dan GC

Perbedaan HPLC dan GC

Dibandingkan kromatografi gas (GC), HPLC mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya dapat digunakan untuk isolasi zat yang tidak mudah menguap (non volatile), isolasi zat secara termal tidak stabil, pemisahan senyawa anorganik, dan dapat dioperasikan pada suhu kamar.
 HPLC secara mendasar merupakan perkembangan tingkat tinggi dari kromatografi kolom. Selain dari pelarut yang menetes melalui kolom dibawah grafitasi, didukung melalui tekanan tinggi sampai dengan 400 atm. Ini membuatnya lebih cepat. HPLC memperbolehkan penggunaan partikel yang berukuran sangat kecil untuk material terpadatkan dalam kolom yang mana akan memberi luas permukaan yang lebih besar berinteraksi antara fase diam dan molekul-molekul yang melintasinya. Hal ini memungkinkan pemisahan yang lebih baik dari komponen-komponen dalam campuran.
Perkembangan yang lebih luas melalui kromatografi kolom mempertimbangkan metode pendeteksian yang dapat digunakan. Metode-metode ini sangat otomatis dan sangat peka.
Perbedaan HPLC dan GC
HPLC
GC
Fasa diam
Fisa diam berupa adsorben yang tidak boleh larut dalam fasa gerak.
Ukuran yang lebih kecil (5 s/d 10 mm) dan tekanan sampai 6000 psi. Ukuran yang kecil dari fasa diam menyebakan fasa diam mempunyai luas permukaan yang besar, keseimbangan antar fasa menjadi lebih baik dan efisien pemisahan dipertinggi.
Fasa diam berupa suatu cairan bertitik didih tinggi dan proses serapannya lebih banyak berupa partisi yang berupa padatan dan adsopsi memainkan peranan utama.
Fasa gerak
Fasa gerak merupakan suatu cairan.
fase gerak adalah gas seperti helium, hidrogen,  atau nitrogen.
Kolom
Ada 2 tipe:
- Kolom analitik dengan performance tinggi, diameter dalam 1-6 mm
- Kolom preparative, diameter lebih besar
Tabung kolom dibuat dari kaca dan baja tahan karat. Panjang kolom 0,3-6 meter atau lebih, rata-rata 0,9 m. Kolom yang lebih panjang akan menghasilkan resolusi bertambah baik, tetapi perlu tekanan tinggi. Tabung kolom dapat dikelilingi selubung air (water jacket) untuk pengaturan suhu. Jenis isi kolom (kemasan kolom) tergantung cara kromatografi yang dipakai (adsorpsi, partisi, atau penukaran ion).
Ada dua tipe utama kolom dalam kromatografi gas-cair. Tipe pertama, tube panjang dan tipis berisi material padatan; Tipe kedua, lebih tipis dan memiliki fase diam yang berikatan dengan pada bagian terdalam permukaannya.
Kolom biasanya dibuat dari baja tak berkarat dengan panjang antara 1 sampai 4 meter, dengan diameter internal sampai 4 mm. Kolom digulung sehingga dapat disesuakan dengan oven yang terkontrol secara termostatis.
Kolom dipadatkan dengan tanah diatomae, yang merupakan batu yang sangat berpori. Tanah ini dilapisis dengan cairan bertitik didih tinggi, biasanya polimer lilin.
Detektor
Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom. Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet.
Detektor yang paling banyak digunakan adalah detektor fotometer sinar tampak atau sinar ultraviolet, dan detektor indeks bias.
Fungsi detektor untuk mendeteksi adanya komponen cuplikan, dan mengukur banyaknya komponen. Syarat-syarat yang baik detektor adalah mempunyai kepekaan tinggi, gangguan noise sedikit, daerah respon linear cukup luas, memberikan respon terhadap semua tipe senyawa, dan tidak peka terhadap perubahan kecepatan aliran dan perubahan suhu.
Ada beberapa tipe detektor yang biasa digunakan. Detektor ionisasi nyala merupakan detektor yang umum dan lebih mudah untuk dijelaskan daripada detektor alternatif lainnya.
Dalam mekanisme reaksi detektor ionisasi nyala, pembakaran senyawa organik merupakan hal yang sangat kompleks. Selama proses, sejumlah ion-ion dan elektron-elektron dihasilkan dalam nyala. Kehadiran ion dan elektron dapat dideteksi.

Seluruh detektor ditutup dalam oven yang lebih panas dibanding dengan temperatur kolom. Hal itu menghentikan kondensasi dalam detektor.
Jumlah sample
Sampel cuplikan harus dimasukkan ke dalam kolom sebagai lapisan setipis mungkin. Ukuran sampel sekitar 1-20 mL. Dua cara untuk melakukan injeksi: cara injeksi dan katup pemasukan cuplikan mikro (micro-sampling valve)
Sample harus mudah menguap dan memiliki kstabilan termal pada suhu pengoperasian. Sampel dimasukkan ke dalam aliran gas melalui lubang injeksi yang terletak pada bagian atas kolom. Suatu aliran gas yang sinambung mengelusi komponen-komponen dari kolom dan kemudian mencapai detektor yang dihububngkan dengan suatu sistem pencatat. Berikut diagramnya
Prinsip pemisahan / Prinsip  kerja
Mula-mula solven diambil melalui pompa Solven ini kemudian masuk ke dalam katup injeksi berputar, yang dipasang tepat pada sample loop. Dengan pertolongan mikrosiring, sample dimasukkan ke dalam sample loop yang kemudian bersama-sama dengan solven masuk ke dalam kolom. Hasil pemisahan dideteksi oleh detektor yang ditampilkan oleh perekam/recorder. Tekanan solven diatur dengan pengatur dan pengukur tekanan. Pompa memasok solven pada tekanan konstan hingga tekanan ± 4500 psi dengan laju alir rendah, yakni beberapa milliliter per menit.
Output akan direkam sebagai rangkaian puncak-puncak, dimana masing-masing puncak mewakili satu senyawa dalam campuran yang melalui detektor dan menerap sinar UV. Sepanjang anda mengontrol kondisi kolom, anda dapat menggunakan waktu retensi untuk membantu mengidentifikasi senyawa yang diperoleh, tentunya, anda (atau orang lain) sudah mengukur senyawa-senyawa murninya dari berbagai senyawa pada kondisi yang sama.
Jika anda menginjeksi suatu larutan yang mengandung senyawa murni X yang telah diketahui jumlahnya pada instrumen, anda tidak hanya dapat merekam waktu retensi dari senyawa tersebut, tetapi anda juga dapat menghubungkan jumlah dari senyawa X dengan puncak dari senyawa yang dihasilkan.
Area yang berada dibawah puncak sebanding dengan jumlah X yang melalui detektor, dan area ini dapat dihitung secara otomatis melalui layar komputer. Area dihitung sebagai bagian yang berwarna hijau dalam gambar (sangat sederhana).

Jika larutan X kurang pekat, area dibawah puncak akan berkurang meskipun waktu retensi akan sama. Misalnya,
Ini berarti dimungkinkan mengkalibrasi instrumen sehingga dapat digunakan untuk mengetahu berapa jumlah substansi yang dihasilkan meskipun dalam jumlah kecil.

Meskipun demikian, harus berhati-hati. Jika anda mempunyai dua substansi yang berbeda dalam sebuah campuran (X dan Y), dapatkah anda mengatakan jumlah relatifnya? Anda tidak dapat mengatakannya jika anda menggunakan serapan UV sebagai metode pendeteksinya.
Ada tiga hal yang dapat berlangsung pada molekul tertentu dalam campuran yang diinjeksikan pada kolom:
-       Molekul dapat berkondensasi pada fase diam.
-       Molekul dapat larut dalam cairan pada permukaan fase diam
-       Molekul dapat tetap pada fase gas
Dari ketiga kemungkinan itu, tak satupun yang bersifat permanen.
Hasil akan direkam sebagai urutan puncak-puncak; setiap puncak mewakili satu senyawa dalam campuran yang melalui detektor. Sepanjang anda mengontrol secara hati-hati kondisi dalam kolom, anda dapat menggunakan waktu retensi untuk membantu mengidentifikasi senyawa yang tampak-tentu saja anda atau seseorang lain telah menganalisa senyawa murni dari berbagai senyawa pada kondisi yang sama.
Area dibawah puncak sebanding dengan jumlah setiap senyawa yang telah melewati detektor, dan area ini dapat dihitung secara otomatis melalui komputer yang dihubungkan dengan monitor. Area yang akan diukur tampak sebagai bagian yang berwarna hijau dalam gambar yang disederhanakan.

Perlu dicatat bahwa tinggi puncak tidak merupakan masalah, tetapi total area dibawah puncak. Dalam beberapa contoh tertentu, bagian kiri gambar adalah puncak tertinggi dan memiliki area yang paling luas. Hal ini tidak selalu merupakan hal seharusnya.
Mungkin saja sejumlah besar satu senyawa dapat tampak, tetapi dapat terbukti dari kolom dalam jumlah relatif sedikit melalui jumlah yang lama. Pengukuran area selain tinggi puncak dapat dipergunakan dalam hal ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.